Dikisahkan seorang perajin periuk lokal akhirnya memiliki kesempatan
untuk tampil di sebuah pameran internasional di kota tempat tinggalnya.
Mendapat berita tersebut, sang perajin pun tidak membuang kesempatan
untuk bisa memajang hasil karyanya di depan orang banyak. Hingga pada
akhirnya dia memilih beberapa karya terbaiknya dengan hati-hati.
Sehari sebelum pameran, tanah liat pun berbincang dengan periuk mengenai perasaan yang dirasakannya selama ini.
Tanah liat : “Selamat ya akhirnya banyak orang yang bisa
melihat keindahan kamu setelah dipoles sebegitu indahnya oleh sang
perajin. Tapi aku merasa dunia ini kejam dan tidak adil. Aku hanya tetap
menjadi tanah liat sedangkan kamu bisa jadi periuk dengan kualitas
terbaik dan punya nilai harga jual yang tinggi.”
Periuk : “Kenapa kamu berkata seperti itu? Bukankah
kamu sendiri tahu dan sadar kalau kamu memang tidak bisa dibentuk
meskipun dipaksakan?”
Tanah liat : “Tapi kan sang perajin punya tangan yang
handal yang bisa mengubah aku jadi seperti kamu dan teman-teman
lainnya?”
Periuk : “Sang perajin pasti tahu yang terbaik
untuk kamu. Siapa tahu saja suatu hari kamu bisa diubahnya jadi seperti
aku dan teman-teman.”
Tanah liat : “Tetap saja itu tidak adil. Kalau kamu dan teman-teman bisa diubah kenapa saya tidak?”
Periuk : “Berhentilah untuk menyalahkan sang
perajin. Renungkanlah hikmat yang kamu dapat karena belum tentu ketika
orang-orang membeli kami mereka bisa memperlakukan kami dengan baik.
Sedangkan kamu bisa saja saat ini belum bisa dibentuk tapi kalau kamu
memang sudah waktunya untuk dibentuk maka kamu bisa jadi salah satu
karya terbaik dari yang terbaik milik sang perajin.”
Tanah liat : (Terdiam dan merenung)
Sobat, jelas tersirat pembelajaran hidup dari kisah di
atas. Cerita tersebut menggambarkan bagaimana terkadang kita menyalahkan
orang lain terhadap kegagalan kita tanpa memikirkan pelajaran apa yang
bisa kita dapat dari kegagalan kita tersebut. Kegagalan yang kita alami
bisa saja jadi pelajaran berharga jika kita memang bisa bangkit dan
berusaha untuk memperbaiki kegagalan itu dengan menjadi pribadi yang
berkualitas baik. Jadilah seorang yang penuh semangat dan motivasi dalam
menjalani hidup ini. Tuhan yang menciptakan Anda dan saya selalu
mempunyai tujuan yang baik untuk setiap masing-masing kita.
SUMBER
Tidak ada komentar:
Posting Komentar