Minggu, 04 Januari 2015

Kisah Tanah Liat dan Periuk

Dikisahkan seorang perajin periuk lokal akhirnya memiliki kesempatan untuk tampil di sebuah pameran internasional di kota tempat tinggalnya. Mendapat berita tersebut, sang perajin pun tidak membuang kesempatan untuk bisa memajang hasil karyanya di depan orang banyak. Hingga pada akhirnya dia memilih beberapa karya terbaiknya dengan hati-hati.
Sehari sebelum pameran, tanah liat pun berbincang dengan periuk mengenai perasaan yang dirasakannya selama ini.

Tanah liat             : “Selamat ya akhirnya banyak orang yang bisa melihat keindahan kamu setelah dipoles sebegitu indahnya oleh sang perajin. Tapi aku merasa dunia ini kejam dan tidak adil. Aku hanya tetap menjadi tanah liat sedangkan kamu bisa jadi periuk dengan kualitas terbaik dan punya nilai harga jual yang tinggi.”

Periuk                   : “Kenapa kamu berkata seperti itu? Bukankah kamu sendiri tahu dan sadar kalau kamu memang tidak bisa dibentuk meskipun dipaksakan?”

Tanah liat             : “Tapi kan sang perajin punya tangan yang handal yang bisa mengubah aku jadi seperti kamu dan teman-teman lainnya?”

Periuk                   : “Sang perajin pasti tahu yang terbaik untuk kamu. Siapa tahu saja suatu hari kamu bisa diubahnya jadi seperti aku dan teman-teman.”

Tanah liat             : “Tetap saja itu tidak adil. Kalau kamu dan teman-teman bisa diubah kenapa saya tidak?”

Periuk                   : “Berhentilah untuk menyalahkan sang perajin. Renungkanlah hikmat yang kamu dapat karena belum tentu ketika orang-orang membeli kami mereka bisa memperlakukan kami dengan baik. Sedangkan kamu bisa saja saat ini belum bisa dibentuk tapi kalau kamu memang sudah waktunya untuk dibentuk maka kamu bisa jadi salah satu karya terbaik dari yang terbaik milik sang perajin.”

Tanah liat             : (Terdiam dan merenung)

Sobat, jelas tersirat pembelajaran hidup dari kisah di atas. Cerita tersebut menggambarkan bagaimana terkadang kita menyalahkan orang lain terhadap kegagalan kita tanpa memikirkan pelajaran apa yang bisa kita dapat dari kegagalan kita tersebut. Kegagalan yang kita alami bisa saja jadi pelajaran berharga jika kita memang bisa bangkit dan berusaha untuk memperbaiki kegagalan itu dengan menjadi pribadi yang berkualitas baik. Jadilah seorang yang penuh semangat dan motivasi dalam menjalani hidup ini. Tuhan yang menciptakan Anda dan saya selalu mempunyai tujuan yang baik untuk setiap masing-masing kita.

SUMBER

Tidak ada komentar:

Posting Komentar