Minggu, 04 Januari 2015

Bangkit Dari Keterpurukan


Hidup ini ibarat roda berputar. Ada saat dimana kita berada diatas dan ada saat dimana kita berada di bawah. Kedua hal tersebut masing-masing memberi kita pelajaran hidup. Seperti kisah dari salah satu teman saya berikut ini.

Dian Rahma, dia adalah teman saya dari sejak SD hingga kuliah kini. Ia dikenal sebagai perempuan jenius, cantik sekaligus pemborong prestasi di sekolah. Sikap dan wataknya juga baik, ia dikenal sebagai perempuan yang bersahaja. Maka tak heran jika ia menjadi kesayangan para guru-guru dan dosen di kampus. Ia juga dikenal sebagai pribadi yang ramah saat bergaul dengan teman-temannya, termasuk saya.


Prestasinya dibidang akademik dan non akademik seakan menjadi santapan harian. Ia pernah menjuarai lomba Sains tingkat nasional, lomba matematika, lomba berdialog dalam bahasa Inggris, lomba atletik 800 meter, lomba renang dan sederet perlombaan lainnya.  Namun, kesuksesan yang ia raih dimasa-masa emasnya seakan redup diterpa angin badai saat sebuah kecelakaan tabrak lari menimpanya.

Kala itu, Dian mendapatkan kecelakaan yang mengakibatkan tulang tengkoraknya retak dan juga kedua kakinya. Ia pun harus menjalani masa-masa perawatan yang cukup lama serta menyakitkan. Seiring berjalannya waktu, prestasi yang telah diraihnya selama ini digeser oleh orang lain dan mau tak mau ia ketinggalan banyak materi pelajaran dari kampusnya. Kini, nama Dian Rahma tak lagi seharum dulu.

Tapi walaupun begitu, dengan pelan tapi pasti ia mencoba meraih kembali apa yang sempat hilang dari dirinya. Ia belajar dengan keras dan berlatih agar kakinya dapat berjalan seperti sedia kala. Tak mudah bagi Dian saat itu menghadapi apa yang telah terjadi. Dia anak yang baik dan bersahaja juga selalu menuruti perkataan orang tua, tapi kenapa ia ditimpa musibah berat seperti itu?

Sobat Gemintang, sesungguhnya ada banyak pelajaran hidup yang dapat kita pelajari dilingkungan sekitar kita. Bangkit dari keterpurukan sejatinya adalah hal yang tidak mudah, bahkan sangat berat. Kita harus melawan perasaan sedih dan kecewa serta kembali berjuang dari titik nol. Tapi semua itu adalah bentuk pelajaran hidup yang mengajarkan kita pada arti ketangguhan.

Hidup tanpa dinamika akan terasa datar dan membosankan. Karena itu, cobaan atau ujian hidup yang datang tak pernah memandang seperti apa pribadi tersebut. Yang perlu kita lakukan hanyalah bangkit dari keterpurukan agar kita bisa belajar bagaimana menjadi sosok yang tangguh dalam menjalani kehidupan yang keras ini. Jadi, jangan lagi mengeluh dengan setiap masalah yang menimpa kita. Ayo bangkit!

SUMBER

Tidak ada komentar:

Posting Komentar